Wajah Berbinar, Tangan Gemetar, Buruh Cuci Itu Serahkan Uang Tanda Peserta Kurban

oleh

“Alhamdulillah, akhirnya niatnya saya terkabul juga tahun ini ya Allah,” ujarnya terbata-bata dalam bahasa Minangkabau.



Darmiyati bukan hanya sebagai buruh cuci, namum juga termasuk disabilitas lantaran kurang pendengaran. Perempuan tua ini tinggal bersama anak anaknya di pinggir rel kereta api  di RT 05 RW 11 Kelurahan Banuaran Nan XX, Lubuak Bagaluang dengan membayar sewa tanah pada PT KAI setiap tahunnya.

Walau begitu, dia termasuk perempuan yang ulet dan gigih. Prinsipnya, apapun akan dikerjakan yang penting halal. Dari kegigihan itulah, dia mampu memenuhi kebutuhan hidup bersama anak-anaknya.

“Saya tak bisa bersimpuh, apakah boleh bawa kursi ke masjid untuk shalat berjamaah, Pak,” ujarnya berharap.

Sebagai pengurus masjid, media ini kaget dan terkesiap. Padahal, sebagai pengurus masjid merupakan kewajiban untuk menyediakan peralatan khusus bagi jamaah yang butuh.

“Dhuhur nanti datanglah shalat berjamaah ke masjid. Nanti, kursi sudah tersedia untuk ditempati,” ujar Spiritsumbar.com yang ikut hanyut dengan keihklasan Tek Mi. (Salih)

Tip & Trik

loading…


<<< Sebelumnya

Selanjutnya>>>



Menarik dibaca