Nasrul Abit juga katakan, stok berasa yang ada di Bulog hanya sebesar 2400 ton, dari total yang tersedia tersebut 500 kg berasal dari dana APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 1900 kg merupakan stok Kabupaten/Kota.
“Dari stok yang tersedia tersebut tidak mencukupi kebutuhan 1 Bulan yaitu sebesar 4200 ton. Untuk itu perlu segera di penuhi dan membutuhkan dana lebih kurang sebesar Rp. 12 Miliar. Pemerintah Provinsi Berencana untuk memenuhi kekurangan stok dimaksud. Selanjutnya, dari stock yang tersedia akan dibagikan kepada masyarakat tidak mampu oleh dinas pangan, bekerja sama dengan Bulog, Dinas Sosial, BPBD, Tagana dan Instansi Terkait Lainnya”, ungkapnya.
Baca : Positif Virus Corona di Sumbar Bakal Bertambah, Ini Potensinya
Wagub Sumbar tambahkan, untuk itu menunda pelaksanaan tender dari kegiatan APBD yang anggaran nya bisa di alokasikan untuk penangangan isu kesehatan, sosial dan ekonomi. Mendorong UMKM untuk memproduksi kebutuhan APD tenaga medis dan tenaga kesehatan.
“Kita perlu mendorong industri kecil dan menengah untuk tetap beroperasi dengan menerapkan standar kesehatan yang di anjurkan dan menyurati Bupati / Walikota untuk ikut mengawasi, dalam rangka untuk menghindari terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)”, harap Nasrul Abit.