Meskipun semua guru sesungguhnya sama-sama memiliki tanggung jawab dalam membentuk sikap spiritual dan sosial peserta didik, namun dalam realitanya guru agama tetap dipandang sebagai orang yang paling bertanggung jawab. Bila sikap peserta didik kurang baik, guru agama adalah orang pertama yang dianggap patut dipersalahkan.
Dalam konteks yang lebih luas, dengan semakin banyaknya persoalan degradasi moral yang dihadapi bangsa Indonesia, maka peran guru agama juga semakin dituntut dalam membangun Indonesia yang lebih beradab serta berakhlak mulia. Tidak kalah pentingnya pula turut menjadikan Indonesia sebagai negeri yang lebih damai bagi setiap orang.
Di tengah citra guru agama yang belum terlalu menggembirakan, sementara tuntutan dan tantangan yang harus dihadapi juga semakin berat, maka tentu sebuah keharusan bagi guru agama untuk terus meningkatkan kompetensi. Tidak saja kompetensi pedagogik dan profesional, tapi juga kompetensi kepribadian dan sosial.
Selanjutnya : Memperbaiki Citra Guru Agama (2)