Sepupu maupun ahli waris sangat antusias mengikuti program tersebut. Oesman Sapta pun sesekali bercanda dengan sepupunya atau yang mewakili. “Kalau tidak begini, susah mau kumpulnya,” ungkap pria kelahiran Sukadana 18 Agustus 1950 itu.
Oesman Sapta mengatakan, Sukadana memang punya banyak kisah menarik dan bersejarah baginya. Bahkan, kata Oesman Sapta, tidak sedikit orang yang tertarik dengan kabupaten yang penuh dengan kesederhanaan. “Bupati juga ambisius membangun sarana dan prasarana untuk menyejahterahkan warganya, saya sebagai keluarga besar berkewajiban menghidupi keluarga di sini, dan memberikan lapangan pekerjaan dan hunian yang layak,” papar Oesman Sapta.
Halaman [ 1 ] [ 2 ]