Muhayatul : Idealnya Damkar Tiap Kecamatan

oleh

Butuh Sarana Ekstra untuk Menyikapi Kondisi Geografis Pessel

SPIRITSUMBAR.com, Pesisir Selatan – Terjadinya kebakaran yang menimbulkan kerugian mesti menjadi pelajaran bagi pemerintah. Sudah saatnya, memikirkan langkah-langkah strategis dan taktis agar bisa menimalisir kerugian besar dari bencana ini. (Baca : Kebakaran di Pessel, Satu Rumah Jadi Abu)

Hal ini disampaikan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, daerah pemilihan Sumbar VIII (Pesisir Selatan dan Mentawai) dari Partai Amanat Nasional, (PAN) Muhayatul, SE, M.Si. terkait dengan kebakaran yang terjadi di Jalan Padang – Painan KM 40 Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Minggu (1/9/2019).


Menurutnya, sudah saatnya pemerintah memikirkan pengadaan kendaraan pemadam kebakaran yang bisa bergerak cepat dengan memotong jarak.

Artikel Lainnya

loading…


“Kita ikut prihatin dengan kebakaran yang terjadi di Sungai Lundang. Apalagi, kebakaran itu telah menghanguskan semua isi rumah. Ini mesti menjadi pelajaran bagi kita semua,” Muhayatul yang juga Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumbar ini, Minggu (1/9/2019).

“Kerugian besar akibat kebakaran ini mestinya bisa ditekan, jika damkar lebih dekat dari lokasi. Ini yang mesti ditindaklanjuti Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan,” ujarnya.

Menurutnya, Damkar itu mesti ada di tiap kecamatan. Agar, api cepat dipadamkan. Kendaraan itu juga harus siaga siaga. Dengan kondisi geografis, Pesisir Selatan yang memanjang butuh sarana ekstra untuk menjangkau seluruh pelosok dengan cepat.

“Jarak Painan ke batas kota Padang cukup jauh. Apalagi, Balai Selasa ke Silaut. Padahal, pergerakan api itu sangat cepat. Ini mesti dicarikan jalan keluarnya,” ujarnya.

Hal yang tak kalah penting, kata tokoh muda ini, kesiagaan kendaraan damkar itu. “Harus dicek secara rutin. Begitu kebakaran terjadi, baru sibuk cari air. Kan kacau juga jadinya,” ujarnya.

Muhayatul juga mengharapkan agar nomor telepon damkar tersosialisasi pada masyarakat. Baik nomor telepon maupun seluler. “Kapan perlu, seluruh nomor darurat terpampang di nagari. Begitu ada bencana, masyarakat tidak lagi bingung menghubungi aparat,” ujarnya. (Salih)


Tonton Video Heboh Diklat Cakepsek Pessel

Menarik dibaca