Pada kesempatan itu ia mengatrkan terimakasih kepada direktur yang telah mengalokasikan anggaran untuk Kota Solok dalam membangun empat Green House di Payo.
Diungkapkannya, Payo tidak hanya memproduksi bunga krisan, melainkan juga menghasilkan kopi. Kopi Payo sudah terkenal sejak 1840. Meski sempat meredup, Alhamdulillah saat ini mulai terangkat lagi.
“Kita tidak boleh setengah-setengah membangun ini, Krisan dan Kopi Payo harus terus kita kembangkan untuk menjadi ciri khas Kota Solok. Keseriusan semua pihak terkait harus kita tingkatkan,”kata Zul Elfian.
Kepada direktur, Ia meminta trik-trik dari direktur buah dan florikultura dalam mengembangkan bunga krisan dan kopi.
“Terimakasih juga kepada direktur yang telah mempromosikan Bunga Krisan Payo di berbagai media, sehingga semakin dikenal di Indonesia bahkan dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Liferdi Lukman, memberikan semangat kepada Pemerintah Kota Solok dalam mengembangkan Bunga Krisan Payo hingga nantinya akan menjadi komoditi ekspor.