“Jika dahulu penyebab kematian terbesar baik di dunia maupun di Indonesia adalah akibat penyakit infeksi, saat ini penyebab kematian terbanyak adalah penyakit tidak menular/degeneratif dan selanjutnya, kanker akan menjadi penyakit pembunuh nomor satu”, ungkapnya.
Gubernur katakan, angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, diikuti oleh kanker usus besar, kanker hati, kanker prostat, kanker nasofaring, kanker kelenjar getah bening, leukemia, kanker kandung kemih, kanker tiroid dan kanker otak.
“Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk, diikuti oleh kanker leher rahim, kanker ovarium, kanker usus besar, kanker paru, kanker tiroid, kanker rahim, leukemia, kelenjar getah bening dan kanker hati”, katanya
Irwan juga sampaikan, di Indonesia, angka kejadian tumor/kanker menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Data kasus kanker di Sumatera Barat tiga tahun terakhir ( 2017 2019 ) mengalami peningkatan.