“Pidato” singkat Siti Raham itu mendapat sambutan besar dari ribuan hadirin. Para penonton pun meneriakkan “Hidup Umi.. Hidup Umi!” Buya Hamka pun meneteskan air mata mendengar penuturan sederhana wanita bersahaja itu. Tangis haru dari ulama besar itu mengiringi langkah istrinya turun dari panggung. Betapa besar pengorbanan istri tercintanya dalam masa-masa perjuangannya.
Begitu juga dengan Wartawati Nasrul Abit. Ia bukan pejabat, birokrat, politikus seperti Nasrul Abit. Pekerjaannya hanya mengurus suaminya dan anak-anaknya. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga itu mungkin terlihat sepele, tetapi sangat besar perannya dalam kesuksesan suami dan anak-anaknya. (*)
Tip & Trik
loading…