Koordinator aksi demo lapangan, Muzar. M mengatakan beberapa poin penting yang mestinya perlu dirundingkan pihak perusahaan terhadap ninik mamak Tanjung Pangkal bersama cucu kemanakannya terhadap pengembangan bisnis perusahan PT. GMP. Namun tidak ada konfirmasi maupun itikad baik dari manajemen perusahaan. Mereka, menganggap sepele warga Tanjung Pangkal, namun itu membuat emosi warga meledak.
“Makanya massa melayangkan surat izin kepada berwajib untuk melakukan orasi menyampaikan apa keluhan masyarakat kami. Selama ini yang dirampas dan diperkosa oleh pihak perusahaan yang bernama PT. GMP (Wilmar Group),” ujarnya.
Namun setelah 2 jam demo berjalan pihak perusahaan menerima 11 orang perwakilan warga. Diantaranya 5 ninik mamak Tanjung Pangkal dan 6 orang pemuda beserta kepala jorong. Setelah 2 jam berada di ruang perundingan tidak membuahkan hasil dan malah membuat emosi warga tambah meledak. Sehingga warga memutuskan untuk memblokade jalan utama menuju PT.GMP.
Muzar. M koordinator aksi yang juga ikut dalam perundingan tersebut mengatakan, setelah berjam-jam kami di ruangan namun tidak menghasilkan apa-apa. “Tuntutan kami seakan-akan hanya di anggap angin lalu,” ujarnya.
“Namun kami pun tidak tinggal diam dan kami pun telah memutus kan untuk memblokade jalan utama yang berada di area plasma kami. Aksi pemblokade jalan tersebut akan terus berlangsung hingga malam pun berganti sampai pihak perusahaan memberi titik temu,” ujarnya.