SPIRITSUMBAR.com, Dharmasraya – Ratusan warga Nagari Samalidu, Kecamatan Koto Salak, kepung kantor wali setempat, Rabu (2/10/2019)
Masa yang didominasi kaum ibu-ibu itu meminta, agar walinagari bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa tebang pilih. Terutama pada pemberian surat pengantar menikah.
Sebelumnya :
Kaum Emak Demo Kantor Walinagari Samalidu, Ternyata Ini Penyebabnya
Walinagari Berulah, Puluhan Wanita Samalidu Gagal Nikah
“Ada tebang pilih oleh walinagari dalam pelayanan administrasi pernikahan,”kata Fatimah, 45 tahun, yang terus meneriakkan, bahwa wali nagari pakai sistim belah bambu dalam segi pelayanan, Rabu 2/10/2019
Ia menyebutkan, sudah enam tahun perlakuan tidak adil ini dilakukan oleh wali nagari terhadap masyarakat yang ada dibeberapa jorong. Sehingganya, banyak anak-anak dan cucu kemanakan kami yang menikah tidak memiliki buku nikah.
“Semua itu ulah walinagari yang tidak mau menanda tangani surat pengantar nikah atau NA anak kami untuk menikah di kantor KUA,”tegasnya.
Dari hemat media ini di lapangan, ratusan pendemo nyaris anarkis jika wali nagari tak cepat sampaikan pernyataan sikap kepada masyarakat. Tampak, sejumlah bunga beserta potnya berserakan akibat amukan masa yang sudah mulai memanas.
Terkait demo kaum ibu, Walinagari mengaku sebelumnya pemerintah nagari memberlakukan kebijakan tersebut mengacu pada surat rekomendasi Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Dharmasraya.
Aksi yang berjalan panas dan penuh makian itu akhirnya berujung pada empat perjanjian wali Nagari. Yakni, NA yang selama ini ditanda tangani niniak mamak, kini cukup kepal jorong dan wali nagari. NA yang selama ini belum keluar, akan ditanda tangani oleh kepala jorong dan wali nagari, sebelum ada penyelesaian niniak mamak setempat, NA ditanda tangani kepala jorong dan wali nagari serta wali nagari akan memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat.
Bahkan, masa mengancam akan melakukan aksi demo dengan lebih besar dan akan minta wali nagari turun dari jabatannya, jika sikapnya tak berubah (eko)
Video Pilihan : Kami Pramuka