SPIRITSUMBAR.com – Peringatan Isra Mi’raj 1440H di lingkungan Pemerintah Kota Padang, Jumat (5/4/2019) di Masjid Agung Nurul Iman Padang berlangsung dalam suasana semangat, meskipun sesekali diselingi perasaan haru.
Pasalnya, pada kesempatan tersebut selain berisikan tausiyah yang menyentuh dari Ustadz Dr. Urwatul Wusqo, Lc, MA mengenai pentingnya menjadikan shalat sebagai hal yang menenangkan hati, bukan kewajiban semata, juga diisi dengan penggalangan donasi untuk membantu perjuangan saudara sesama muslim di Palestina yang digagas oleh Syeikh Muhammad Husein Al Gaza, putra asli Indonesia yang telah 8 tahun menetap di Gaza.
“Isra Mi’raj jangan menjadi perayaan semata, karena dampaknya sangat besar dalam kehidupan kita. Isra Mi’raj yang diawali dari kesedihan mendalam Nabi Muhammad ditinggal pergi oleh orang-orang yang dicintainya, yaitu istri beliau tercinta Khadijah dan paman beliau Abu Thalib. Dalam kesedihan tersebut Beliau diberangkatkan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina berlanjut ke langit yang ke tujuh dan menerima perintah shalat dari Allah SWT”, kata Ustadz Urwatul.
“Artinya, siapapun yang memiliki masalah dalam hidup ini dan merasa lelah, shalat dapat menjadi solusinya. Maka dari itu, janganlah shalat pelepas tanya saja, jadikanlah shalat sebagai hiasan dalam hidup kita. Orang yang tegar menghadapi persoalan adalah orang yang shalatnya terjaga”, imbuhnya.
Tonton Video Kebersamaan Sejati
Sementara itu Syeikh Muhammad Husein Al-Gaza membagikan pengalamannya selama 8 tahun tinggal di Gaza, Palestina. Syeikh Husein yang juga merupakan wartawan konflik di Palestina menuturkan bagaimana Ia merasakan langsung dahsyatnya serangan Israel terhadap Palestina.
“Palestina adalah negerinya para nabi dan merupakan jantung dunia, karena mengikat 3 benua besar yaitu benua Eropa, Asia dan Afrika. Siapa yang menguasai Palestina, maka akan menguasai dunia. Ketika Palestina tenteram, dunia juga akan tenteram. Sebaliknya ketika Palestina bergejolak, dunia juga akan bergejolak, karena dunia murka Palestina dijajah”, tuturnya.
“Di Indonesia tidak ada pertempuran fisik yang terdengar suaranya, tapi pertempuran ideologi yang senyap. Ini jauh lebih berbahaya, karena mengancam kelangsungan generasi penerus. Dengan mengingat Isra Mi’raj, kita direfresh kalau konflik tidak hanya terjadi di Palsetina, tetapi juga di Indonesia”, tuturnya lagi.
Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, esensi Isra Mi’raj sejalan dengan program 18-21 yang digalakkan oleh Pemko Padang, dimana anak-anak menjalankan shalat Maghrib berjamaah, mengaji, belajar, bercengkerama dengan saudara dan orang tua, terbebas dari gadget dan diiringi dengan gerakan kembali ke meja makan. Hal ini adalah bagian dari upaya meningkatkan ketahanan keluarga.
Mahyeldi juga mengingatkan agar masyarakat jangan mudah diadu domba. “Jangan lupakan persatuan dan kesatuan. Seperti warga Gaza yang dalam kondisi tertekan tetap ingat umat muslim di seluruh dunia, sehingga mereka bertahan untuk tidak menyerah kepada Israel. Untuk itu, mari kita bantu mereka dengan doa dan juga donasi. Saya pribadi donasikan 20 juta”, tutur Mahyeldi.
Pada kesempatan tersebut terkumpul donasi dari ASN Pemko Padang dan Forkopimda yang hadir sebesar Rp. 72.097.400,- yang terdiri dari Rp. 37.597.400,- uang tunai dan Rp. 34.500.000,- akan disalurkan melalui rekening Aksi Cepat Tanggap (ACT). Bantuan untuk Palestina dapat disalurkan melalui rekening BNI Syariah 66-000-44001 a.n Aksi Cepat Tanggap (Rel)