Rencana tersebut diaktuliasaikan dalam tindakan bersama pula, serta diakhir waktu yang telah ditetapkan dievaluasi apakah tujuan tercapai atau belum.
Dalam perjalanannya ada yang berhasil sukses ada pula yang belum berhasil sesuai dengan gerakan organisasi tersebut yang dimotori oleh pemimpinnya. Untuk ukuran sukses atau berhasil itu hanya dengan ukuran manajemen sederhana yakni bila tujuannya tercapai.
Kembali kepada awal tulisan ini bahwa “sisa” yang dimaksud adalah ketika ada elemen elemen yang telah dirangkum dalam perencanaan awal tahun telah dilaksanakan dalam waktu tertentu, misalnya satu bulan, satu tahun, dua tahun sampai kepada lima tahun.
Contoh ilustrasi: ‘Umpamanya pada penentuan tujuan sekolah yang dirangkum dalam visi, misi dan tujuan sekolah, kita menetapkan program terwujudnya sekolah bersih. Lalu hal-hal yang berhubungan dengan program itu kita laksanakan. Kita lengkapi alatnya seperti sapu, cangkul, air, saluran, dan sebagainya.
Kita siapkan sdm yang akan mengelolanya, kita anggarkan belanjanya, lalu kita awasi kegiatannya dan diakhir periode misalnya 2 bulan/ 3 bulan/ 1 tahun sesuai target. Lalu kita nilai apakah tujuan sudah tercapai atau belum.
Bila sudah kita tingkatkan pada peningkatan mutunya, bila belum kita analisa faktor penghambatnya lalu kita buatkan lagi perencanaan berikutnya . Begitulah siklus dan alur sebuah program sekolah bersih tersebut secara berkesianmbungan”.
Tip & Trik
Nah… disinilah kita menilai apakah semua perencanaan telah dilaksanakan atau belum, bisa sebagian atau seluruhnya atau belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor –faktor non teknis yang bersifat situasional. Juga, kondisi fisik serta psikis dari semua elemen organisasi.