Karena itu pihaknya mengambil langkah mencari sumber dana lain yang memungkinkan. “Alhamdulilah berkat komunikasi yang kita jalin, BPBD Provinsi setuju membantu dengan pendanaan sebesar Rp 200 juta dan juga PTBA bersedia memberikan pipa saluran yang dibutuhkan. Dinas PU saya instruksikan untuk segera mengerahkan alat berat untuk memulai proyek ini,” ujarnya.
“Dengan dukungan dan kerjasama berbagai pihak, Insya Allah pengerjaan saluran baru dan penutupan saluran lama akan dilakukan dalam waktu secepatnya. Saya ingin pengerjaan cepat berjalan, sehingga kondisi darurat ini bisa ditangani dan warga di kawasan ini tidak diliputi kecemasan lagi” papar Ali Yusuf.
Saat pemantauan ke lokasi bencana, Walikota memerintahkan kepada semua pihak untuk waspada, Karena banyak titik rawan longsor terutama di saat musim hujan seperti saat ini. Ia juga memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pemantauan secara rutin di lokasi-lokasi rawan bencana, semua Kepala Desa harus menjalin koordinasi dengan masyarakat, Sementara Camat ditugaskan melakukan koordinasi dengan Polsek setempat, memantau dan melaporkan setiap titik rawan yang ada di daerah kerjanya.
Sementara itu Adriyusman,MSi Kepala Kesbang dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sawahlunto mengutarakan bahwa selain longsor di kawasan Bantingan, pihaknya juga telah turun ke beberapa titik lokasi bencana yang dilaporkan masyarakat.