“Orang yang pesimis selalu memikirkan masalah dahulu sebelum usaha, jadi mereka tidak berani untuk mengambil kesempatan yang datang,” katanya.
Menurut pengalaman yang ditemui, ada seseorang pengusaha kuliner di Ibu Kota Jakarta sukses setelah masa sulit yang menerpa, yaitu pandemic Covid-19.
Pada kondisi itu dia terus berusaha walaupun modal komposisi makanan nya naik, namun dia masih tetap sukses karena konsistensi, bahkan sekarang dia berhenti dari pekerjaannya dan focus untyk lebih mengmbangkan usahanya.
”Kita minta para peserta untuk tekun terhadap usaha masing-masing, jika ada masalah jangan menyerah tetaplah berusaha,” katanya
Dia tidak memungkiri, peserta pelatihan angkatan pertama ini ada yang memiliki usaha maju, namun hal itu harus ditingkatkan lagi.
Secara keseluruhan bimbingan teknis pengelolaan kuliner bertujuan untuk meningkatkan kreativitas pelaku IKM untuk mengolah makanan dan minuman yang bermutu hingga memiliki gizi yang tinggi.
”Jadi peserta juga bisa memenuhi permintaan pasar terkait makanan kotak ringan dan berdampak positif terhadap perekonomian peserta,” katanya.
Dia mengatakan narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Hendra Ilham Chaniago seorang akademisi yang akan berbicara tentang digital marketing hingga Harisman yang merupakan direktur Royal Asia College yang akan menjabarkan prospek bisnis kuliner di masa depan.