“Tingkat kriminalitas meningkat, generasi muda rusak, tatanan sosial juga mengalami kerapuhan, ini baru sebagian bahaya narkoba,” ujarnya.
Dikatakan H. Suwirpen Suib, jika Perda nomor 9 tahun 2018 ini tersosialisasi dengan baik. Maka akan sangat efektif untuk menekan peredaran narkoba di Sumbar, termasuk di Kabupaten Solok.
“Lingkungan juga berpengaruh besar terhadap perkembangan dan pendidikan anak. Ketika lingkungan rumah tangga, sekolah, bahkan lingkungan masyarakat tidak memiliki komitmen dan pemahaman terhadap ancaman narkoba, maka itu akan menjadi pintu masuknya peredaran narkoba,” ujarnya.
Kegiatan Sosoper itu dihadiri oleh pemangku kepentingan, ninik mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan ratusan masyarakat yang antusias mendengarkan penjelasan H. Suwirpen Suib. (*)