“Kita ingin Indonesia sebagai NKRI bisa bertahan sepanjang masa jangan sampai punah, toleransi kerukunan tidak bisa dihindari harus dijaga, ini yang melahirkan tata nilai yang dinamakan Pancasila oleh para pendiri bangsa, dari perbedaan yang ada kita disatukan, kita rawat betul Pancasila pendekatan keadilan kesejahteraan dan budaya maka republik ini akan makin kokoh dan kuat,” jelas Senator Maluku.
Membuka FGD Sultan Tidore Husain Alting Sjah yang juga Anggota DPD RI dari Maluku Utara selaku tuan rumah mengungkapkan bahwa, Tidore negeri kecil yang pernah menyatukan sepertiga wilayah di republik bagian tak terpisahkan dari perjuangan bangsa. Lewat rangkaian peristiwa sejarah Papua dan Tidore memilih bergabung dengan NKRI, bahkan Sultan Tidore Zainal Abinin Sjah Sebagai Gubernur Irian Barat yang pertama (sebelum bernama Papua dan Papua Barat).
“Lewat sejarah panjang Pahlawan Nasional Indonesia Sultan Nuku dari Tidore berjuang melawan penjajah demi NKRI, juga saya ungkapkan bahwa Papua merupakan bagian dari kami dan saya berharap Indonesia memelihara kultur, budaya dan kemanusiaan di atas segala-galanya demi menjaga Indonesia yang lebih baik,” tukas Sultan Tidore.
Senator Papua Barat Filep Wamafma memaparkan belajar dari sejarah hubungan kultural antara Tidore dan Papua punya sejarah panjang, bahkan menurut sejarahnya Papua pernah menjadi bagian dari Kesultanan Tidore, pendekatan budaya dan kultur membuka diskusi membuka ruang itulah yang seharusnya terus dipupuk pemerintah dengan Papua.