Pengunjung bisa melihat secara langsung ritual Paruak, momen langka di mana Sikere. Tarian tradisional Mentawai yang memikat, seni tato yang tak hilang di tengah arus zaman yang kian cepat, dan mendengar kisah-kisah lama yang masih hidup dalam cerita rakyat Mentawai.
“Semua ini adalah bagian dari kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan,” ucapnya.
Melalui FPM itu, Wagub Audy mengajak masyarakat Mentawai mendorong dan mendukung Mentawai menjadi destinasi yang tidak hanya indah secara alami, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya dan keramahan masyarakatnya.
“Saya berharap FPM ini mampu menggerakkan perekonomian bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Mentawai dan sekitarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar yang telah membantu untuk kesuksesan acara FPM sebanyak Rp. 500 juta.
“Sehingga acara ini berlangsung sangat meriah dengan berbagai acara dengan mendatangkan tamu-tamu kita dari luar negeri,” ucap Fernando.
Selain itu, Pj. Bupati Mentawai juga memgucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, mulai dari panitia hingga sukarelawan, dari pelaku seni hingga para pihak yang telah memberikan dukungan finansial.