Ninik mamak mesti berperan mengajak kembali anak kemenakannya untuk mau belajar adat dan istiadat budaya sendiri. Berbahasa dengan dialek masing-masing daerah perlu kita kembangkan, jika tidak bahasa chas kampung kita akan hilang dengan sendirinya. Ini tentu akan merisaukan kita dalam menumbuhkan kepercayaan dan kelestarian budaya dan adat kita, ujar Nasrul Abit.
Ketua LKAAM Pessel juga menyampaikan saat ini tidak ada lagi kemenakan yang takut sama ninik mamaknya. Kondisi ini bertolak belakang bagaimana upaya bersama sama kita memajukan pembangunan kampung halaman.
Memperbaiki semuanya butuh kekompak ninik mamak dalam memberikan kontribusi memajukan pembangunan di nagari masing-masing, ujarnya.
Drs. H. Ali Amran Abbas, MM, Dt Rajo Nan Endah menyampaikan, bersyukur banyak tokoh – tokoh yang hadir dalam acara palewaan gala yang penuh skakral budaya dalam suku kampai di nagari Surantih.
Kami mohon maaf jalan menuju ke jorong Gunung Rawang Malelo ini masih jelek, mohon dukungan beraama pemprov Sumbar, pemkab Pasisir Selatan, Dinas PU. Kadang jika hujan masyarakat disini hati hati karena jalan alan becek dan buruk bahkan juga ada banjir, ungkapnya berharap.
Ketua KAN, peranan Ninik Mamak Ali Amran Abbas dalam membangunan anak nagari yang saat ini tantangan global.