Masyarakat mesti mampu memanfaatkan potensi laut sebagai sumber kehidupan yang layak, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan laut, trumbu karang, magrove dan alam sekitar. Diharapkan juga masyarakat Mentawai sudah bisa menangkap ikan tuna dilaut lepas dan Pelabuhan Sikakap ini bisa menjadi pusat ekspor dan transaksi dagang, ungkap Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan saat ini bagaimana masyarakat kita Mentawai tidak lagi bicara soal kayu, sudah saat kita memembuat hal yang baru dalam mengapai kesejahteraan hidup mereka.
Ada kurang lebih 47 tahun produksi kayu di di Sikakap oleh perusahaan Minas Lumber toh kenyataan hari ini kayu tidak memberikan apa-apa yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat.
Butuh pemahaman dan menyamakan persepsi dalam merobah pola pikir, cara kerja, prilaku serta mampu mengikuti perkembang zaman, sekarang sudah zaman Now, seru Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga menyampaikan, pengembangan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Sikakap meliputi Budidaya, Perikanan Tangkap, Pelabuhan Perikanan dengan sarana pelabuhan Perikanan yang telah ada saat ini diantaranya: Dermaga sepanjang 50 M, diusulkan ditambah 50 meter lagi menjadi 100 meter, Pabrik Es kapasitas 15 ton, kurang lancar beroperasi karena daya listrik dari PLN tidak mencukupi, sering mati listrik saat pabrik jalan akibatnya gagal menjadikan es bahkan yg telah jadi es bisa cair kembali.