Penyiapan daerah mitra itu, karena lahan kosong di Padang Panjang, kota kecil 23 KM2 (versi peta PPDA) itu sangat terbatas, hanya sekitar 1.600 H (sawah kl. 573 Ha, dan areal RTH kl. 900 Ha). Tapi kota ini selain letaknya strategis di jantung Sumbar, iklimnya relatif dingin, punya SDM relatif mampu bidang usaha sapi perah.
Tumbuh mulai 1981, usaha sapi perah di Kota Padang Panjang memiliki 9 kelompok usaha dengan populasi 400-an ekor pada 2013 itu. Di segi fasilitas penunjang, antara lain Puskeswan, Rearing Unit (pusat pemeliharaan anak sapi), Rumah Susu. Sebagian obyek ini, seperti Rearing Unit sekaligus jadi obyek wisata agro.

anak SD.
Selama ini karena keterbatasan lahan, seperti diakui oleh Wahidin, Kabid Nakeswan pada Dinas Pertanian Kota Padang Panjang, usaha sapi perah di kota ini sulit berkembang. Karena usaha itu kebanyakan berdiri di lahan sewaan. Tidak jarang sebagian usaha itu terhenti, karena tanahnya tidak disewakan lagi oleh pemiliknya.