Verifikasi Calon Penerima KIP, Rektor Kunjungi Rimah Orang Tua Mahasiswa

oleh

PADANG SpiritSumbar.com – Unand dengan status PTNBH terus melakukan kolaborasi dan sinergi serta inovasi. Bahkan, tahun ini kampus negeri tertua di Pulau Sumatera ini meluncurkan  Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Untuk memastikan tepat sasaran program KIP Unand itu, Rektor Prof Yuliandri turun tangan langsung lakukan cek fakta atau verifikasi ke rumah orang tua mahasiswa calon penerima KIP Kuliah Unand 2022.

Rektor saat kunjungi rumah itu Selasa 14 Juni 2022 itu langsung berdialog dengan orang tua mahasiswa calon penerima beasiswa KIP-Kuliah dan mendengar secara serius keluhan orang tua.

Orang tua mengeluh tentang beratnya ekonomi keluarga yang dipastikan tidak akan mampu menyekolahkan anak-anak mereka ke Unand. Pasalnya menurut mereka (orang tua) Unand itu adalah tempat kuliah terbaik di Sumatera Barat dan Indonesia. Apabila tidak mendapat bantuan KIP Kuliah ini.

Prof Yuliandri berpesan apabila nanti memang diterima sebagai penerima KIP Kuliah Unand diharapkan mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan beasiswa yang diberikan oleh negara dengan target tamat tepat waktu (8 semester).

“Rajin belajar, raih prestasi nasional dan internasional, tingkatkan kapasitas diri dan menyelesaikan perkuliahan dengan nilai terbaik agar nantinya setelah lulus dapat bekerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan yang tentunya akan dapat meningkatkan dan merubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik dari saat ini,”ujarnya.

Kunjungan Rektor Universitas Andalas tadi itu  didampingi oleh Wakil Rektor III Dr. Insannul Kamil, berserta jajaran pimpinan dan pengelola program beasiswa Universitas Andalas yang ikut dan terlibat dalam TIM verifikasi KIP Kuliah 2022 ini.

“2022 Universitas Andalas telah menerima sebanyak 1.371 orang mahasiswa dari jalur masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dari 1.371 orang tersebut terdapat 516 orang mahasiswa yang mengajukan diri sebagai calon penerima KIP Kuliah Unand Tahun 2022,”ujar Prof Yuliandri.

Dengan adanya penerimaan mahasiswa dengan program KIP Kuliah ini kata Prof Yuliandri ini mempertegas posisi Unand sebagai perguruan tinggi negeri yang inklusif dengan keberpihakan kepada masyarakat ekonomi bawah, miskin maupun rentan miskin.

“Unand berkomitmen untuk menjadi kampus yang inklusif dan menjadi bidikan dan sasaran utama pendidikan tinggi bagi masyarakat di Indonesia,” ujar Prof Yuliandri.

Wakil Rektor III Dr. Insannul Kamil menyampaikan bahwa mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai penerima KIP Kuliah nantinya akan dibebaskan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

“Dan setiap semesternya serta mendapat biaya hidup sebesar Rp 950 ribu setiap bulannya yang masuk langsung ke rekening mahasiswa penerima selama masa 4 tahun bagi mahasiswa S1 dan 3 tahun bagi mahasiswa D3. Serta dapat diperpanjang selama maksimum 2 tahun bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah S1 yang melanjutkan ke program profesi (Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kebidanan, Keperawatan, Apoteker, dll),”ujar Insannul Kamil.

Antusias masyarakat ekonomi bawah untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi semakin besar dengan gencarnya pemerintah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045 salah satunya melalui program KIP Kuliah Merdeka.

“Tentunya program KIP Kuliah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan SDM unggul dengan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang yang lebih baik, berdaya saing dan bermanfaat sebagai salah satu pilar Indonesia Emas 2045 untuk masyarakat, bangsa, negara dan peradaban demi kejayaan bangsa,”ujar Pak Nanuk panggilan akrab media untuk WR III Unand ini.(***)

Menarik dibaca