Prof Ojat juga menjelaskan bagaimana perkembangan Universitas Terbuka Siber (UTS). Transformasi UT dilakukan mulai dari pendaftaran, pembelajaran, hingga ujian yang telah dilakukan sepenuhnya secara daring melalui sistem manajemen pembelajaran yang terintegrasi.
Permintaan Mendikbud mengenai akselerasi terbentuknya UT Siber (UTS), Prof Ojat menyatakan, pihaknya siap untuk menjadi motor penggerak dari lembaga yang menjadi “marketing galery” pendidikan jarak jauh PTN dan PTS yang ada di Indonesia.
UTS ini nantinya akan memonitor kualitas pembelajaran daring ini terjaga. “Dengan adanya UT Siber dan institut ini akan dilihat kualitas konten, media, IT, dan pembelajaran,” terang Prof Ojat.
Di masa mandemi Covid-19 ini, UT juga telah menyiapkan program UT peduli bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan upaya meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terjangkit Covid-19, UT berkomitmen membantu masyarakat, PTN dan PTS yang ingin melaksanakan online learning sebagai salah satu solusi alternatif layanan perkuliahan pengganti tatap muka. Selain menyediakan lms.ut.ac.id, UT juga memberikan layanan Ruang Baca Virtual (RBV) yang menyediakan bahan ajar digital untuk 1.350 matakuliah melalui website.