“Jangan sampai anggaran habis tetapi dampaknya tidak terasa ke masyarakat,” kata Deri Asta, yang merupakan alumni Universitas Bung Hatta Padang ini.
Hal senada diungkapkan Kadis PMD Sumbar Drs. Syafrizal Ucok, MM., dimana upaya kesejahteraan masyarakat di desa itu diawali dengan perencanaan APBDes yang baik.
Artinya Kades menyerap aspirasi dari masyarakat, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk program kegiatan setiap tahun. Salah satu kunci untuk kesejahteraan masyarakat itu adalah dengan menitikberatkan program pemberdayaan.
“Kita tidak anti dengan infrastruktur atau kegiatan fisik di desa. Tetapi bangunlah proyek fisik yang memang dibutuhkan dengan menggunakan Dana Desa yang ada. Namun jangan lupakan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menggerakkan Bumdes,” kata Syafrizal Ucok.
Sebab Kota Sawahlunto sudah terkenal dengan pemberdayaan ekonomi desa melalui Bumdes, seperti di Desa Kumbayau dengan kerajinan dan ada pula Bumdes yang berhasil mengekspor komoditi pinang ke luar negeri. Sawahlunto juga memiliki Bumdes yang bergerak dalam usaha tenun dan mengelola destinasi wisata desa. Tentunya prestasi Kota Sawahlunto ini dalam memanfaatkan Dana Desa akan terus dipertahankan hendaknya.
“Di tangan Kades diharapkan ada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menggerakkan ekonomi di desa, apalagi di masa pandemi Covid-19. Sebab pemulihan ekonomi ini menjadi prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021. Semua ini tidak terlepas dari kepemimpinan Kades yang menjalin sinergi yang baik dengan BPD dan LPM,” ujar Syafrizal Ucok, yang juga mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan 2005-2010.