Usaha Keramba Jaring Apung, Sulit Untuk Beras Bisa Beli Motor

oleh

Spirit Sumbar – Dengan berprofesi sebagai pegiat usaha kelompok kerambah ikan jaring apung, Zulhadi (71) warga Mandeh, Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertutur tidak mapan untuk mencukupi kebutuhan hidup rumah tangganya.

“Beli beras, beri uang dapur istri, serta jajan anak saya pergi sekolah setiap hari. Rasanya dengan usaha kerambah jaring apung ini tidak bisa terpenuhi pak Bupati! Tapi untuk beli motor sama sapi mungkin bisa” ungkap Zulhadi di tengah lautan mandeh saat dikunjungi Hendrajoni, Bupati Pessel. Kamis, 17/3/2016.

Jawaban polos Zulhadi seakan memberikan kesejukan tawa pada rombongan pemerintah daerah yang hadir kala itu.

Ia menyebut, ikan-ikan yang dikelolanya secara kelompok Cuma bisa memetik hasil 1 kali dalam 7 bulan. Makanya kebutuhan harian rumah tangga tidak bisa terpenuhi. Jenis Ikan yang aktif dalam pemiliharaan usaha itu, yaitu ikan cantik. Kata dia, Harganya cukup menguntungkan.

“Satu kilogram harganya bisa mencapai 90 ribu pak, Lumayan. Alhamdulilah saya senang dengan program budidaya ikan yang dibina oleh pak Zaitul Ikhlas (kabid budidaya perikanan) ” ujarnya.

Kegiatan usaha kerambah jaring apung dengan program pemerintah melalui dinas perikanan dan kelautan itu, Zulhadi mengaku baru 7 bulan menggarapnya. Sebelum itu dia Cuma menjaga kerambah milik pribadi kakaknya di sungai nyalo mudiak aia.

Menarik dibaca