Padang Panjang, Spiritsumbar –Penyiapan Rencana kegiatan pembangunan tahun 2024 (RKP-2024) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat kini memasuki tahap finalisasi jadi Perwako. Prioritas program, terutama sektor Perkim-LH, yakni upaya mencegah banjir. Berikut, sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi dan fasum.
Hal itu terungkap dari keterangan Kepala Bappeda dan Litbang Kota Padang Panjang, Rusdianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Makro, Rini Salmirawati, Kabid Esdai, Erni dan Kabid Pemsosbud, Fahmi atas pertanyaan Spiritsumbar.Com di Kantor Bappeda setempat, April 2023 ini
Upaya mencegah/meminimalisir banjir jadi prioritas utama program, karena banjir sudah jadi masalah umum di Kota Padang Panjang, belakangan. Nyaris setiap hujan lebat turun, banjir terjadi di banyak tempat kota ini. Meski, Kota Padang Panjang memiliki topografi yang bergelombang, banyak bukit dan lembah.
Sumber banjir, terutama luncuran banjir ke wilayah Kota Padang Panjang dari utara kota itu, yakni sebagian wilayah Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar yang berada di kaki Gunung Merapi dan G.Singgalang. Kedua, dari curah hujan deras di dalam Kota Padang Panjang sendiri.
Akumulasi dua sumber banjir ini kurang terkendalikan di Kota Padang Panjang. Sebab, besar (lebar dan dalam) riol pada sebagian jalan raya kota ini relatif sempit dibanding volume air yang masuk saat hujan deras turun. Begitu pula dengan besar selokan (kali) untuk mengalirkan luapan air ke lembah-lembah yang ada.
Pembenahan di sebagian riol jalan raya dan selokan itulah yang akan mulai diwujudkan lewat program RKP-2024 Kota Padang Panjang, ungkap Kabid Esdai, Erni, birokrat muda jebolan S2 Planology Belanda tersebut. Program ini juga terkait upaya menjaga kesehatan lingkungan, rasa aman dan nyaman lingkungan.
Masih terkait Perkim-LH (Perumahan Pemukiman dan Lingkungan Hidup), pada 2024 Pemko juga ada program untuk rehab rumah tidak layak huni (Rutilahu) 100 unit lebih. Itu tidak termasuk program dari Kementrian PU-PR sekitar 55 unit. Untuk diketahui, sisa Rutilahu di Padang Panjang per-31 Desember 2022 sekitar 360 unit.
Di sektor kesehatan, salah satu upaya mencegah munculnya kasus stunting baru dan menurunkan angka kasus stunting yang ada. Di sektor pendidikan, salah satu program rehab gedung lokal beberapa SD dan SMP. Sektor ekonomi, ada beberapa program di pertanian, berikut pelatihan keterampilan usaha UMKM.
Sementara itu terkait sarana-prasarana (Sapras), ada beberapa program. Dua di antaranya, pertama, pembebasan lahan untuk lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan kota, yakni dari Simpang Gajah Tanang, Ikue Lubuk ke Kotokatikekitar 1,7 KM. Kedua, lanjutan pembangunan Gedung Convention Hall pada Islamic Centre.
Untuk diketahui, Perwako tentang RKP-2024 merupakan penjabaran dari RPD (Rencana Pembangunan Daerah) tahun 2024-2026 Kota Padang Panjang. Dari Perwako RKP-2024 itu selanjutnya akan disusun Rancangan KUA & PPAS – APBD 2024 Kota Padang Panjang untuk diajukan ke DPRD oleh Walikota.
Terus, setelah Rancangan KUA & PPAS – APBD 2024 (Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2024 Kota Padang Panjang itu disepakati oleh Walikota dengan DPRD, Pemko kemudian akan menyusun RAPBD 2024 untuk diajukan ke DPRD.(jym/yet).–