Dari survei itu, 13 persen responden merupakan swing voters, 8 persen responden tidak tahu/tidak menjawab, sedangkan 5 persen responden merahasiakan jawaban.
“Kami melakukan survei itu pada 17—24 November di 19 kabupaten/kota di Sumbar. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan usia 17 tahun ke atas. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Kami melakukan quality control sebanyak 20 persen dari total sampel secara random, dengan cara mendatangi kembali responden terpilih atau mengonfirmasi ulang responden. Dalam quality control ini tidak ditemukan kesalahan,” tuturnya, Ahad (6/12/2020).
Pihaknya juga melakukan survei tanpa simulasi kertas suara. Hasilnya, NA-IC tetap unggul. Dari survei itu, elektabilitas NA-IC 27,1 persen, Mulyadi-Ali Mukhni 23,3 persen, Mahyeldi-Audy 19,9 persen, Fakhrizal-Genius Umar 10 persen. Dari survei itu, 19,7 persen responden merupakan swing voters, 10,2 persen responden tidak tahu/tidak menjawab, sedangkan 9,5 persen responden merahasiakan jawaban.
Dalam survei itu, kata Anas RA, juga diketahui tingkat keterkenalan (popularitas) dan tingkat kesukaan masyarakat Sumbar terhadap calon gubernur dan wakil gubernur. Berikut hasilnya. Popularitas Nasrul Abit 80,2 persen, sedangkan tingkat kesukaannya 50,7 persen. Popularitas Mulyadi 70,5 persen dengan tingkat kesukaan 44 persen.