PADaNG, SpiritSumbar.com – Keluarga besar Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) menggelar pengajian dan buka bersama secara hybrid di empat kampus UM Sumbar, Rabu, (27/4/2022).
Rektor UM Sumbar, Dr. Riki Saputra mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah dalam rangka untuk mempererat jalinan silaturrahim, ukhuwah dan memperkuat soliditas keluarga besar Muhammadiyah khususnya dengan Ketua DPRD Sumbar Supardi.
“Terima kasih kepada para hadirin yang sudah mau berhadir dalam acara buka puasa ini, selamat datang kepada pak ketua DPRD Sumbar, Supardi di Kampus IV UM Sumbar, semoga silaturahim ini terus terjalin kedepannya,” katanya.
Dirinya menyampaikan bahwa pihaknya tidak pernah berhenti berbenah dan melakukan inovasi tiada henti demi UM Sumbar berkemajuan.
Ketua BPH UM Sumbar, Prof. Rusydi AM mengungkapkan bahwa tujuan utama kegiatan adalah untuk memperkuat tali silaturahim antar civitas akademika, keluarga besar Muhammadiyah sumbar “Mari kita perkuat persatuan dan silaturahim sesama kita,” tuturnya.
Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Buya Shofwan Karim mengatakan sebuah kebanggaan warga Muhammadiyah Sumbar karena sudah bertemu Ketua DPRD Sumbar yang merupakan tundem gubernur. Keduanya adalah kader terbaik Muhammadiyah untuk bangsa.
Lanjutnya, Muhammadiyah terus mensupport apapun yang terbaik untuk Sumbar yang diprogramkan DPRD melalui pengabdian UM Sumbar. “Mari kita meneruskan hal yang baik, dan terus bersemangat yang tinggi dengan pengabdian yang optimal demi Sumbar berkemajuan,: ujarnya.
Dalam Tausiah kebangsaannya, Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan “Saya tidak asing dengan Muhammadiyah bahkam sejak kecil sudah mengenal Muhammadiyah. Muhammadiyah bagi saya adalah rumah sendiri,” tuturnya.
Dirinya juga menyampaikan Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang berjasa dalam meraih kemerdekaan Indonesia.
Sejumlah tokoh nasional lahir dari provinsi yang beribukota di Kota Padang ini dan saat ini bergelar Pahlawan Nasional seperti Tan Malaka, Syahril, M. Hatta, Mr. Syafrudin, M. Yamin dan banyak tokoh lainnya.
”Jadi tidak benar orang Sumbar merongrong NKRI bahkan sejak Indonesia merdeka, sedangkan PRRI bukan pemberontakan melainkan koreksi kepada pemerintah pusat,” imbuhnya.
Ranah minang juga banyak melahirkan tokoh Muhammadiyah antara lain AR. Sutan Mansyur, Hamka dan Syafei Maarif. “Membantu Muhammadiyah sama dengan membantu pemerintah karena Muhammadiyah bagian dari bangsa yang terus berkiprah bahkan sebelum kemerdekaan,” tutupnya. (*)