Bagi peserta ujian, nilai ujian akan dipergunakan untuk melihat sejauhmana daya serap dari materi yang telah diajarkan. Dengan melihat berapa nilai yang diperolehnya,. bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan memperoleh nilai yang tinggi seorang peserta didik akan lebih terbuka kesempatannya untuk dapat diterima di sekolah/universitas yang favorit.
Keempat, mengetahui alokasi waktu dan jumlah soal ujian. Dalam mengerjakan soal-soal ujian, peserta didik harus tahu berapa waktu yang disediakan dan berapa jumlah soalnya. Dengan mengetahuinya, peserta didik akan bisa mengatur porsi waktu untuk mennyelesaikan setiap soal yang diujikan.
Sebagai contoh, jika soal untuk mata pelajaran bahasa Indonesia jumlahnya 50 buah dengan alokasi waktu 120 menit, seorang peserta ujian bisa mengalokasikan waktu untuk menjawab satu buah soal maksimal dua menit. Bahkan untuk lebih baiknya, satu soal dianggarkan waktunya satu setengah menit saja, agar punya waktu cadangan untuk memeriksa kembali jawaban yang telah dibuat, mana tahu ada yang salah karena tergesa-gesa dalam menjawabnya.
Kelima, mengetahui jadwal ujian, tempat penyelenggaraan dan siapa yang mengawasi. Biasanya untuk ujian nasional waktu pelaksanaannya bersamaan untuk sekolah-sekolah yang sederajat dengan pengawas yang dilakukan secara silang murni antar sekolah. Dalam aturannya, UN hanya dilakukan satu kali yang terdiri atas UN pertama dan UN Susulan. UN susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan yang dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.