Masing-masing dari seri baru tersebut ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, Rachmat Saleh dan Direktur Bank Indonesia, Suksmo B Martokoesoemo.
Tahun 1992, seri baru dari mata uang Rupiah mulai dicetak dan diedarkan lagi, yakni berupa:
Rp100.00 dengan gambar Perahu Pinisi, Rp500.00 dengan gambar Orangutan, Rp1.000 dengan gambar Danau Toba, Rp5.000 dengan gambar alat musik Sasando, Rp10.000 dengan gambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Rp20.000 dengan gambar Cendrawasih merah
Tahun 1993, terbit seri terbaru yakni dengan nominal Rp50.000 dengan gambar Presiden Soeharto. Bahan yang digunakan dalam mencetak uang tersebut adalah plastik polymer dengan pengaman “Holografis” Soeharto, bukan watermark yang biasa digunakan.
6. Masa Reformasi
Pada masa ini, pecahan Rp100.000 yang bergambar Soekarno, Moh. Hatta, dan teks proklamasi diedarkan. Pecahan tersebut dicetak di Australia dan Thailand, menggunakan material plastik polymer.
Selain itu, juga ada terbitan seri baru uang pecahan Rp1.000 dengan gambar Kapten Pattimura dan pecahan Rp5.000 dengan gambar wanita yang tengah menenun.
Ada juga pecahan Rp10.000 dengan gambar Cut Nyak Dien, pecahan Rp50.000 dengan gambar I Gusti Ngurah Rai, dan pecahan Rp100.000 dengan gambar Bung Karno dan Bung Hatta, tetapi tidak ada plastik lingkarannya.