Oleh. Riyon
SpiritSumbar.co.id – Indikasi munculnya tumpang tindih kepentingan pemanfaatan Sumber Data Alam (SDA), dalam hal ini daratan maupun lautan. Antara, masyarakat, pemangku prodag regulasi negara dan korporasi, dikarenakan tidak adanya pemahaman usaha memelihara keseimbangan interaksi antara manusia dan alam.
Kilas balik membuka mata sejarah dalam peristiwa-peristiwa kebangkitan, keruntuhan serta kejayaan dan kenistaan, adalah proses progresif. History repeats it self proses progresif dalam sejarah yang membawa kita pada suatu kemajuan baik peradapan manusia, teknologi masa kini, termasuk dalam status praesens dengan segala matranya dan segala problematiknya.
Dalam era modern gudang problematik urgensinya semakin terasa. Ikhwal berkenaan pengusahaan memelihara keseimbangan interasksi antara manusia dengan alam, dalam wujud sympatheia. Hubungan interaksi dan pemahaman antara manusia dengan alam merupakan konfigurasi kemanunggalan gejala positif “solidarity of live”. Karena alam pun hidup dan memberikan penghidupan terhadap manusia.
Masih ingat bukan teori J. van Uexkull seorang ahli biologi setiap organisme adalah makhluk nonadeik didalam kelangsungan bertahan dalam hidupnya (eingepasst and angepasst) dengan alam.