Akhirnya, ia membawa sang istri dengan bantuan kursi roda. Saat itu tensi darah 100/90. Sebuah kondisi yang patut dikhawatirkan. Perasaan sang suami mendorong istri yang terkaku lemah itu bercampur aduk. Antara sedih, cemas dan marah . itulah rasa yang dipikulnya ditengah keramaian rumah sakit.Sesampai dipintu gerbang rumah sakit, hari dalam keadaan hujan. Sang suami tak tentu rasa lagi, ia berdua dengan istri pulang dengan mengendarai sepeda motor. Walau hujan mereka tak menghiraukan lagi. Sesak dada sudah penuh dengan tusukan kata seorang dokter.
Lima jam perjalanan dia tempuh berdua dalam keadaan hujan. Suami berumur 60 tahun dan istri yang sakit berumur 54 tahun. Sudah kakek nenek mereka ini. Namun kata-kata yang menyayat hatinya akibat ketidakprofesionalan sikap dokter tersebut sungguh menjadi pengalaman pahit yang tak terlupakan.
Sang istri kini trauma, ia tak mau lagi berobat kerumah sakit. Sang suamipun merasa tersakiti. Selama 14 tahun sebagai tempat langganan berobat, kini dikagetkan dengan peristiwa yang tak terduga.