Sang istri kini trauma, ia tak mau lagi berobat kerumah sakit. Sang suamipun merasa tersakiti. Selama 14 tahun sebagai tempat langganan berobat, kini dikagetkan dengan peristiwa yang tak terduga.
Bisa dibayangkan, bagaimana jika dokter tersebut selalu bersikap kasar seperti pada pasien lain. orang-orang mungkin akan lebih memilih mati diri dari pada dihina diri. Dalam kejadian ini, seseorang pernah berkata. Sikap kasar yang dilontarkan dokter ini merupakan sebuah “cara” untuk menyemangati pasien berobat.
Tapi menurut saya, tidak satupun orang yang akan bersemangat dengan sikap kasar, apalagi dalam kondisi sakit. Pesan untuk dokter yang menyakiti ini ialah , Tak baik bersikap kasar atau marah dengan para pasien. Bertugaslah dengan profesional. Tugas mu itu mulia bukan tercela.
Sakit fisik mudah bagimu untuk mengobati, tapi kalau sakit hati apakah ada penawarnya.? Seseorang guru penulis pernah berkata, katanya, kadangkala disaat marah, kita ingin melukai orang lain. setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka adalah diri kita sendiri. Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan ketika amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri sendiri.