PADANG – Pandemi Covid-19 sudah mulai mereda, bukan berarti penerapan protokol kesehatan sudah berakhir.
Langkah waspada dan mengantisipasi lonjakan kasus terpapar corona harus dilakukan agar tidak berlanjut. Masyarakat diminta untuk tetap waspada walau aktivitas sudah mulai bisa berjalan normal.
Hal itu diingatkan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi saat bertatap muka dengan masyarakat dalam Tim Safari Ramadhan (TSR) di Masjid Almuttaqiin Pegambiran, Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Rabu (6/4/2022) malam.
Supardi hadir di masjid tersebut dalam rangka kegiatan safari Ramadhan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2022.
Turut mendampingi, Sekretaris DPRD Sumbar, H. Raflis, Inspektorat Sumbar, Zainuddin, Dinas Perhubungan Heri Nofriyadi, Kadis Penanaman Modal dan PTSP, Adib Alfikri, KPU Sumbar Isalmon, Kabag Kesra Pelayanan Dasar Biro Kesra, Randy Harfian, Biro Kesra Basyaruddin dan Kasubag Humas DPRD Sumbar, Dahrul Idris.
“Tahun ini Alhamdulillah, pelaksanaan tarawih sudah mulai normal, pemprov juga sudah kembali bisa mengagendakan safari Ramadan setelah dua tahun tak berkutik dihantam pandemi. Namun, kita masih harus tetap waspada mengingat pandemi belum benar-benar berakhir, tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan,” kata Supardi.
Supardi memaparkan, selama dua tahun pandemi Covid-19, rumah ibadah menjadi lengang. Kegiatan ibadah malam di bulan Ramadan juga menjadi terbatas. Anak-anak sekolah juga terpaksa tidak menjalani kegiatan pesantren Ramadhan.
Alhamdulillah, Ramadhan tahun 2022 ini kita bisa kembali menjalani ibadah malam dengan lebih baik. Karena pandemi yang sudah mereda dan masyarakat juga sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Semoga pandemi ini segera benar-benar berakhir agar kita bisa kembali beraktivitas secara normal tanpa dibayang-bayangi kekhawatiran terpapar corona lagi,” ulasnya.
Dalam kesempatan itu, Supardi juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan rasa persatuan. Dia mengungkap, baru-baru ini ada survei yang menyebutkan Sumatera Barat menjadi salah satu daerah yang dikategorikan intoleransi.
Supardi berharap survei tersebut disikapi dengan bijak oleh masyarakat dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban dan kerukunan. Dia mengajak agar menyikapi survei tersebut dengan menunjukkan sikap cinta damai sebagai jati diri masyarakat Minang sejak dulu.
“Tidak usah terpancing dengan isu dari lembaga survei tersebut. Mari buktikan jati diri masyarakat Minang yang cinta damai berlandaskan adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah,” ajak Supardi.
Dalam kunjungan safari Ramadhan tersebut, Supardi menyerahkan sejumlah bantuan dari Pemprov Sumatera Barat berupa uang senilai Rp50 juta untuk kelanjutan pembangunan dan pembiayaan kegiatan Masjid Almuttaqiin. Diterima secara simbolis oleh pengurus masjid. Bantuan tersebut akan masuk ke rekening masjid setelah melengkapi administrasi sesuai ketentuan dalam penyaluran bantuan pemerintah. (Salih)