Tour Kerinci-3: Kenapa Kayu Manis & Kopi Kerinci Bisa Mengisi Pasar Eropa?

oleh

Hasil penelitian, padi payo yang ditanam pada sawah payo (tanah rawa) — yang dominan di Kerinci – sangat menggembirakan. Pertama, usia tanam padi hingga bisa panen jadi pendek dari sekitar 8,5 bulan jadi sekitar 4,5 bulan. Kedua, produksi naik dari 6,5 – 7,5 ton/Ha jadi 7 – 8 ton/Ha. Ketiga, rasa nasinya juga lebih enak.

Kegiatan penelitian dan sertifikasi berbagai produk pertanian di Kerinci adalah bagian dari program strategis Adirozal sejak tampil jadi Bupati Kerinci pada 2014 dalam upaya memacu kemajuan ekonomi daerah ini. Progres program itu kini antara lain;

A.Yang sudah mendapat sertifikat SNI

1.Kayu manis

2.Kopi arabika

B.Sedang pengurusan sertifikat SNI

1.Padi varietas Payo  

2.Bawang putih

C.Akan menyusul, antara lain;

1.Jeruk gigar  

2.Jeruk madu

Tujuan dari program sertifikasi produk pertanian di Kerinci itu menurut Adirozal, terutama agar produk tadi bisa jadi tuan di rumah sendiri, punya daya saing kuat di pasar dalam negeri dan pasar ekspor. Dengan begitu, para petaninya akan lebih bergairah dalam berusaha, begitu juga pedagang dan usaha terkait lainnya.

Bupati Adirozal Bersama Tamu Dari Eropa
Bupati Adirozal bersama tamu dari Eropa

Untuk persaingan ke pasar internasional, harapan itu sudah terwujud lewat produk kayu manis dan kopi arabika. Itu ditandai dengan ekspor dua produk ini ke Belanda, Belgia, Jerman, Perancis dan Finlandia. Berikut, dari negara pengimpor itu ke negara lain, seperti Belgia yang  kemudian mengirim kayu manis Kerinci ke Amerika.

Menarik dibaca