Toek Makanan Tradisional Masyarakat Mentawai

oleh

Mentawai – Demi mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari dan mengurangi beban kebutuhan, sekelompok ibu-ibu warga Desa Goiso’oinan berjualan Toek di Desa goiso’oinan, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Toek sejenis ulat kayu mirip cacing bewarna putih merupakan kuliner tradisional hanya dapat dinikmati di wilayah Kepulauan Mentawai khususnya di Sipora Utara. Selain dapat dikonsumsi pribadi. Toek juga dapat bernilai jual beli dengan harga bervariasi.

Dian (34) salah satu penjual Toek Warga Desa Goiso’oinan mengatakan, harga bervariasi itu. Tergantung besaran batang kayu tempat hidupnya Toek tersebut dan dengan Batang kayu tertentu.

“Cara mengola Toek ini, kayu yang kita ambil untuk menjadikan tempat toek ini tidak sembarang kayu. Kemudian dipotong -potong kayunya dengan panjang 60-70 Cm. Lalu di rendam di sungai selama 6 sampai 10 bulan,” ujarnya.

“Yang bikin harganya bervariasi itu, juga tergantung besar batang kayunya,” ujarnya saat di jumpai di lokasi tempat berjualan sekaligus tempat orang-orang memakan Toek di Desa Goiso’oinan, Kecamatan Sipora Utara, pada Sabtu,(22/1/2022).

Ia menambahkan, apabila curah hujan banyak membuat air menjadi keruh. Tentunya hasil Toek dari batang kayu tidak maksimal. Namun sebaliknya apabila air jernih, Toek yang dihasilkan maksimal dan Toekpun banyak warna putih,besar dan panjang.

Menarik dibaca