Trik kedua yang dapat dilakukan sekolah adalah dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kompetensinnya dalam mempersiapkan proses pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berfikir tingkat tinggi.
Resnick (1987) dalam tulisannya menyebutkan Pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu adalah pembelajaran yang melibatkan 3 aspek yaitu; Transfer of knowledge, Critical and Creative, dan Problem Solving. Ketiga aspek diatas berguna untuk melatih dan meningkatkan daya nalar siswa.
Trik ketiga adalah menegembangkan kemampuan guru dalam menggunakan IT dan memberikan fasilitas kepada guru untuk dapat mengakses segala bentuk informasi yang berhubungan dengan isu isu aktual. Tentu saja hal ini sangat berhubungan dengan Konten AKM Literasi membaca yang terdiri dari teks informasi dan teks sastra.
Trik keempat yang dapat dilakukan sekolah adalah dengan memotivasi guru untuk melakukan perubahan terhadap proses belajar Sehingga dapat mengoptimalkan gaya belajar dan delapan kecerdasan siswa sebagaimana kebijakan Kemendikbud dengan konsep merdeka belajarnya. Guru diberi peluang untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam mengelola PBM.
Trik terakhir sekolah harus mampu menyediakan fasilitas. Agar terciptanya budaya literasi di sekolah. Tidak hanya terfokus pada membaca dan menulis. Akan tetapi juga dapat mengembangkan literasi finansial, sains, numerasi, digital budaya, dan kewarganegaraan. Selain sekolah guru juga memilki peran penting dalam pelaksanaan AKM.