Ia mengakui, produksi padi di Agam mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2016 sebanyak 360.523,5 ton, 2015 sebanyak 327.567 ton, 2014 sebanyak 322.621 ton, dan 2013 sebanyak 306.410 ton.
Selain produksi padi, luas panen juga mengalami peningkatan. Pada 2016 sebanyak 66.151 hektare, 2015 sebanyak 60.998 hektare, 2014 sebanyak 58.511 hektare dan 2013 sebanyak 57.946 hektare.
Luas tanam padi juga meningkat. Pada 2016 seluas 68.518 hektare, 2015 ( 60.731 hektare), 2014 (58.691), dan 2013 seluas 57.264 hektare.
“Peningkatan produksi, luas panen, dan tanam sekitar 5,30 persen. Pada tahun ini kita juga menargetkan peningkatan sekitar lima persen,” terangnya.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Tiku Lima Jorong, Abdul Muis, mengatakan, sebelumnya, lahan tidak produktif di nagari itu skitar 300 hektare. Dari 300 hektare itu, 111 hektare sudah dibuka degnan program cetak sawah baru, dengan rincian pada 2016 seluas 40 hektare, dan 2017 seluas 71 hektare.
Cetak sawah baru seluas 40 hektare sudah panen, dengan produksi sekitar 3,1 ton per hektare. Sementara 71 hektare lainnya sedang dalam proses pembukaan lahan, yang dilakukan secara swakelola oleh pihak Kodim 0304 Agam bersdama Kelompok Tani Antokan.