“Dari kunjungan itu saya yakin Desa Lumindai bisa maju dengan produk unggulan Gula Semut, karena pasar produk ini terbuka lebar” ujarnya.
Awal 2020 dimulailah usaha pengolahan gula aren menjadi gula semut dengan lebih dulu melakukan edukasi kepada beberapa petani aren di desa setempat.
“Kami memproduksi gula semut dengan mengolah lagi gula aren batu dari petani lokal, namun tidak semua gula aren batu yang bisa diolah. Ada kualifikasi produk yang bisa kami tampung dari petani. Karena itu kami terus mengingatkan petani untuk menjaga kualitas, menjaga kemurnian aren dan menjaga kebersihan proses produksi” ujar Zulhijjani.
Saat ini KUBE Berkah Abadi memberdayakan 6 anggota dan menampung produksi petani gula aren lokal untuk memproduksi gula aren semut Lumindai dengan tingkat produksi 30 kg perminggu. Gula semut ini dijual dengan kemasan modern dengan berat 250 gram perpackingnya.
Zulhijani mengungkapkan untuk meningkatkan pemasaran, ia berupaya membuka kerjasama jaringan pemasaran dengan berbagai pihak, termasuk dengan online marketing kakodai.com.
Bahkan ia juga merintis kerjasama dengan MLM internasional HPAI. “Produk gula semut Lumindai telah lulus uji mutu dari HPAI, namun saya belum berani menandatangani kontrak kerjasama, karena kita belum mampu mencapai produksi 150 kg perminggu seperti yang diminta HPAI.