Padang Panjang, Spirit Sumbar – Karena lahan kosong sudah minim, tim ahli KLHS dari Unand Padang memberi beberapa rekomendasi pola pembangunan fisik kota di Padang Panjang ke depan. Di antaranya, pertama, pembangunan gedung perkantoran, sekolah/PT, hotel dan pertokoan dibuat bertingkat (vertikal).
Sejalan itu, pemenuhan kebutuhan perumahan warga kota hendaknya dibuat pola Rusunawa/mi untuk warga ekonomi menengah ke bawah, apartemen (menengah ke atas).
Kedua, rencana pembangunan jalan tol Padang–Pekanbaru yang melintasi areal pertanian di Padang Panjang dibuat melayang (fly over).
Pandangan tim ahli KLHS dari Unand itu tertuang dalam rekomendasinya terkait draf revisi Perda No.3/202013 tentang RTRW Kota Padang Panjang, seperti terungkap dari bincang Spirit Sumbar dengan Kepala Dinas PU setempat, Welda Yusar dan Kabid Tata Ruang PU, Rinayati di kantornya, beberapa hari lalu.
Dimulai 2020, penyiapan revisi Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Padang Panjang itu kini berada di tahap pengintergrasian dengan rekomendasi tim ahli KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) dari Unand tersebut. Nanti, hasilnya akan dibawa ke Dinas LH Sumatera Barat untuk divalidasi.
Rekomendasi tim ahli KLHS dari Unand terkait revisi Perda RTRW Padang Panjang itu menurut Nanda, sapaan Welda Yusar, ada sejumlah point. Dua point di antaranya terkait upaya efisiensi pemakaian sisa lahan kosong tadi. Di luar itu antara lain terkait pengelolaan sampah dan daerah sempadan sungai.