Padang Panjang, Spiritsumbar – Kafilah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meraih Juara Umum pada MTQ Korpri Nasional, November 2022 ini di Jakarta. Di dalamnya, ada 3 orang guru dari Kota Padang Panjang ikut menyumbang 3 buah medali, yakni 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Keberhasilan itu praktis telah ikut mengangkat nama Padang Panjang, juga Korpri dari kota kecil 2 kecamatan tersebut, di samping Madrasah Aliyah Negeri (MAN)-3 Padang Panjang dan SMA Negeri-1 Sumbar di Padang Panjang. Sebab, 3 medali tadi diraih lewat perjuangan tiga orang guru dari dua sekolah itu, rinciannya;
- Juara-I Cabang Penulisan Artikel Al Quran oleh Yunadi Hijrah (guru MAN-3 Padang Panjang)
- Juara-II Cabang Kaligrafi dekorasi oleh Farini (guru SMAN-1 Sumbar di Padang Panjang)
- Juara-III Cabang Tahfiz Quran surat pilihan oleh Meriani (guru MAN-3 Padang Panjang)
Sebelumnya, ketiga orang guru itu dilepas ke MTQ Korpri Nasional 2022 oleh Sekda Kota Padang Panjang, Sony Budaya Putra atas nama Walikota Fadly Amran di Balaikota setempat. Ikut hadir saat itu, Asisten-III Setdako, Martoni; Ketua PGRI setempat, Afrizal; dan Kepala Sekolah MAN-3 Padang Panjang, Dariman.
Walikota Fadly seperti disampaikan oleh Sekda Sony, mengucapkan selamat dan bersyukur atas keberhasilan ketiga guru itu lolos mewakili Sumbar ke MTQ Korpri Nasional 2022. Pemko berharap, seperti juga harapan sekolah mereka dan keluarganya, tiga guru itu berhasil dengan baik di MTQ Korpri Nasional 2022.
Harapan itu akhirnya terkabul. Buktinya, seperti diungkap oleh Ketua PGRI Kota Padang Panjang, Afrizal lewat WA ke Spritsumbar, Senin malam (14/11), Yunadi dan Meriani dari MAN-3 Padang Panjang meraih medali emas dan perunggu, Farini dari SMAN-1 Sumbar di Padang Panjang meraih medali perak.
Sekilas tentang MAN-3 Padang Panjang, madrasah ini berdiri pada 1995. Itu satu dari dua sekolah setingkat SLTA yang berdiri di era Walikota Padang Panjang, Loekman Gindo (1993-1998). Satu lagi adalah SMAN-2 Padang Panjang yang berkampus di dekat Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
MAN-3 yang awalnya merupakan filial dari MAN-1 Padang Panjang di Gunung, timur kota itu, semula numpang di bekas gedung tua Fakultas Ushuludin IAIN Imam Bonjol (IB) Padang Panjang. Sebab, gedung itu kosong sejak penghujung 1970-an, karena fakultas tertua IAIN – IB itu ditarik ke Kota Padang.
Perkembangan kemudian, MAN-3 pindah ke Kelurahan Balai-balai. Terakhir menempati kampus sendiri di Kelurahan Kampung Manggih pada lahan yang dihibahkan oleh Pemko Padang Panjang era Walikota Yohanis Tamin (1998-2003). Kini MAN-3 dengan Jurusan Agama, IPA dan IPS itu memiliki murid yang relatif ramai.
Sedangkan SMAN-1 Sumbar di Sigando, Padang Panjang merupakan milik Pemprov Sumbar, yang diprogram pada era Gubernur Gamawan Fauzi, terus mulai terima murid di era Gubernur Irwan Prayitno. SMAN-1 Sumbar berdiri di lahan yang dibebaskan oleh Pemko Padang Panjang era Walikota Suir Syam (2003-2013).
Lokasi SMA Negeri-1 Sumbar di Padang Panjang sangat strategis. Sebab, berada di tepi jalan lingkar utara Kota Serambi Mekah, yang juga dikenal sebagai kota pelajar sejak awal abad ke-20 itu. Dan jalan ini juga jadi jalan negara lintas tengah Pulau Sumatera dari Aceh ke Bandar Lampung menuju Pulau Jawa.(jym/yet).–