“Kita tidak ada panitia, semua diserahkan pada peserta. Begitu juga para pekerja adalah warga yang selama ini memang menyukai hidup bergotong royong,” ujar Saribulih yang juga Ketua RT 04 RW 11 Kelurahan Banuaran Nan XX sejak 2008 ini.
Sementara penyaluran daging kurban oleh peserta, ujarnya juga sudah ada kesepakatan. Yakni, diprioritaskan pada para tetangga kurang mampu di tempat tinggal masing-masing.
“Kita prihatin juga. Ada keluarga kurang mampu ini mengaku nyaris tak dapat daging. Hasil penukaran kuponnya hanya dipenuhi jeroan dan gomok,” ujarnya.
Padahal ujar Saribulih, dulu sewaktu Kamil Togo jadi Ketua LPM sudah ada kesepakatan agar isi kantong untuk warga harus sama. Namun, masih ditemukan saat ini perbedaan isi kantong antara satu masjid dengan masjid lain.
“Mereka, terutama dari kalangan kurang mampu inilah yang kita sasar. Agar mereka juga menikmati daging segar yang berkualitas,” ujarnya.
Senada, Kepala SMPN 17 Padang, Dra. Doris Yelniwetis mengatakan ada 3 ekor sapi kurban tahun ini. Peserta kurban kali ini berasal dari guru dan keluarga guru.