Politisi PKS ini mengulas, Pada tahun 2020, PT Asabri mencatatkan rugi bersih sebesar Rp5.639 miliar. Angka tersebut meningkat dari tahun 2019 yang mencapai Rp3.920 miliar, dan juga tahun 2018 sebesar Rp1.014 miliar.
Meningkatnya rugi perusahaan di tahun 2020 disebabkan karena peningkatan beban/biaya perusahaan yang cukup signifikan, dari Rp4.326 miliar di tahun 2019 menjadi Rp6.381 milar di tahun 2020.
Nevi berharap Direktur ASABRI mampu mencari formula jitu. “ASABRI mesti menemukan cara di manajemennya untuk menekan beban/biaya perusahaan. Karena bila ini dibiarkan berlarut terus menerus, kinerja perusahaan tahun berikutnya bisa semakin memburuk. Mesti ada langkah yang tepat untuk mengurangi beban/biaya”, Ucap Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengingatkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan nilai kerugian negara di PT Asabri (Persero) sebesar Rp22,78 triliun.
Pada Senin (31/5/2021) BPK telah menyerahkan hasil pemeriksaan investigasi dalam rangka perhitungan kerugian negara (PKN) atas perkara dugaan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asabri persero tahun 2012-2019 ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Jaksa Agung menyebutkan nominal kerugian negara yang disampaikan oleh BPK ada pergeseran dari perhitungan awal yang pernah disampaikan, yakni Rp23,73 triliun.