“Kita telah memulai upaya pemberian bantuan sosial sejak masa awal penerapan PPKM tepat pada 8 Juli 2021 lalu. Saat itu kita mulai mengumpulkan beberapa lembaga sosial (charity) seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar), Baznas Kota Padang, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa dan lain-lainnya,” ujarnya.
Alhasil, terkumpullah 26 Ton beras yang dipaketkan per satu paketnya yakni 10 kg. Dari 26 Ton beras lalu dipaketkan menjadi 2.600 paket. Alhamdulillah, untuk bantuan ini telah kita salurkan melalui per kecamatan, dan saat ini masih ada yang tersisa sebanyak 600 paket lagi. Insya Allah akan kita bagikan dalam waktu dekat,” terangnya.
Hendri Septa menyebutkan, seiring penerapan PPKM yang telah berjalan hampir sebulan, pihaknya pun sudah mulai menghitung dan mendata warga Padang yang terdampak, diprioritaskan bagi para keluarga-keluarga yang kurang mampu.
“Kita tahu semua warga Padang pasti terdampak, tapi kita prioritaskan terlebih dahulu bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu dan yang paling layak sekali diberikan bantuan. Setelah kita hitung terdapat sekitar 60 ribu lebih Kartu Keluarga (KK) miskin di kota ini yang akan dibantu,” ungkapnya.
Rinciannya, wali kota muda itu menjelaskan, yaitu sebanyak18.560 KK berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) serta 17.352 lagi KPM dari Program Keluarga Harapan (PKH) bantuan Kementerian Sosial.