Pelajar Pancasila adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinnekaan global.
Untuk mewujudkan itu semua Pemerintah perlu mengadakan intervensi. Ada beberapa intervensi yang bakal dilakukan, yaitu penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigm baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah.
Penguatan SDM sekolah meliputi Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif (coaching one to one) dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud. Pembelajaran dengan paradigma baru yaitu pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas.
Selanjutnya, perencanaan berbasis data yakni manajemen berbasis sekolah dalam bentuk perencanaan berdasarkan refleksi diri sekolah. Intervensi terakhir yang dilakukan adalah digitalisasi sekolah.
Digitalisasi sekolah adalah penggunaan berbagai platform digital yang bertujuan untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang disesuaikan.