Apalagi dia sudah sudah setahun mengenal UD dari temannya. Bahkan, beberapa kali bertemu dan jalan-jalan membuatnya yakin UD bisa memberinya kehidupan yang lebih baik.
Sebelum menikah, UD pernah bekerja sebagai buruh di Bali. Selain itu, juga menjadi tulang punggung keluarganya.
Sementara, EB telah lama hidup seadanya, lantaran ibunya telah cerai dengan ayah yang menjadi TKI di Malaysia. Sang ibu memilih menikah lagi dan EB hanya tinggal bersama sang nenek, Salmah yang telah berusia 80 tahun.
EB menuturkan, dirinya mau menikah UD karena bingung dengan kehidupan sehari-harinya. Ia pun sudah 4 bulan tak sekolah dan tak bisa mengikuti pelajaran online karena tak mempunyai handphone (hp).
“Saya bingung mau ngapain lagi, tidak sekolah sudah empat bulan. Saya tidak punya handphone, tak bisa ikuti belajar daring. Ketika UD datang bersama keluarganya meminta saya ke nenek, saya mau diajak menikah,” kata EB di rumahnya, di Dusun Kumbak Dalem, Desa Setiling, Kecamatan Batukliang, sebagaimana dilansir TribunnewsWiki.com, Ahad (25/10/2020).
Namun ia mengaku, ia bukan anak yang berprestasi di sekolah. “Saya ini pemalas, sering ndak masuk sekolah sebelum Covid-19. Sulit belajar karena hanya tinggal dengan nenek saja, tapi saya mau sekolah lagi,” kata EB.