Tahun ini ditargetkan sudah bisa memproduksi listrik 40 MW. Selain itu juga bisa dengan membangun jaringan listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Agam, ujarnya
Kepala PPPTKEBTKE menambahkan di sekitar Pasaman juga sudah ada perusahaan yang akan mengembangkan PLTPB Cubadak dengan potensi 60 MW dan dan Bonjol dengan kapasitas 200 MW.
Project Management Advisor Badan Litbang ESDM, Syaiful Manan menjelaskan bahwa perlu diperjuangkan revitalisasi aset pelabuhan.
Tahap pertama adalah pembicaraan dengan Dinas Perhubungan terkait pengelolaan aset. Pelabuhan ini sebaiknya dikelola PT Pelindo II dan melibatkan BUMD. Untuk jangka panjang BUMD mendapat transfer teknologi dan diasistensi oleh Pelindo II sehingga bisa independen.
Perlu dibuatkan kerja sama operasi dengan jangka waktu yang jelas antara 15-20 tahun dengan Pelindo II sehingga pengelolaan dapat dipindahkan ke pemerintah daerah, sarannya.
Kepala Bappeda Kabupaten Pasaman Barat menguraikan bila saat ini sudah ada 122 hektar lahan untuk pelabuhan Teluk Tapang dan rest area serta 12 tapak. Pemprov telah mengajukan perubahan ijin penggunaan lahan seluas 168 hektar. Wagub Sumbar menilai lahan tersebut sudah cukup untuk pembangunan gudang, kantor, cold storage dan fasilitas lainnya.