Dari catatan Spiritsumba.com, kecelakaan atau orang hilang / tersesat tidak sekali dua kali terjadi di Gunung Marapi. Korban terbanyak terjadi pada tahun 1999 dimana 12 orang pelajar dari Batusangkar tersesat ke lembah Hantu, 5 orang diantaranya meninggal dunia dan 7 orang lainnya ditemukan dalam keadaan sekarat. Waktu itu mereka naik melalui pos Koto Baru, dan coba turun melalui Simabur. Namun karena kabut tebal, mereka terjerembab ke lembah Hantu dan tidak tahu jalan pulang. Untuk mencari pertolongan ada yang coba keluar dari Lembah, ada juga yang coba bertahan di lembah yang dingin itu.
Atas insiden itu, oleh Pemda Tanah Datar muncul wacana akan mengelola Gunung Marapi agar menjadi objek yang aman bagi para pendaki yang berdatangan dari Sumbar dan luar Sumbar seperti Jambi, Riau, Bengkulu dan Sumut. Idenya waktu itu akan membuat pos-pos jaga dengan jarak tertentu di sepanjang jalan pendakian. Di jalan juga diberi petunjuk arah, rambu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tapi hingga kini belum terwujud. (yetti harni)