Daniel juga menegaskan, potensi mahasiswa baru yang ingin memasuki perguruan tinggi negeri mencapai 14.000 calon mahasiswa. Sementara Universitas Negeri Cendrawasi hanya punya daya tampung 4.000 mahasiswa setiap tahun ajaran. “Sehingga sudah saatnya ada satu lagi perguruan tinggi negeri di Papua,” tukasnya.
Di tempat yang sama, tokoh adat Pieter Dantru mengadukan program lumbung pangan nasional di Papua, yang justru beras hasil panen tidak terserap. “Sampai hari ini beras hasil panen masih berada di petani,” adunya.
Sementara tokoh pemuda Papua, Simon Petrus Balagaize mengungkap ada banyak praktek kinerja pemerintahan daerah yang tidak sejalan atau tidak menjalankan apa yang sudah diputuskan bersama oleh pemerintah pusat.
“Ada banyak contoh, apa yang Presiden sudah sampaikan untuk dilaksanakan, tapi di daerah juga tidak terlaksana. Ini membuat kami prihatin,” ungkap Simon, yang juga aktif di KNPI.
Menanggapi hal itu, LaNyalla berjanji akan menyampaikan hal-hal yang didapat dari audiensi ini kepada Presiden Joko Widodo dalam kesempatan forum konsultasi antara Pimpinan DPD dengan Presiden yang dilakukan secara periodik.
“Nanti kalau saya ke Papua, saya akan ajak unsur kementerian terkait dengan kesra, bukan dari unsur polhukam. Karena yang dibutuhkan Papua sebenarnya adalah kesejahteraan yang konkret dan pembangunan yang tepat sasaran,” cetusnya.