Teladan “Ruhnya” Pendidikan Karakter

oleh

KI.1 menyangkut aspek spritual, membentuk peserta didik yang berkarakter dan memiliki ahklak yang baik terhadap Tuhannya (hablum minallah). Dan KI.2 meyangkut aspek sosial, membentuk peserta didik yang berkarakter dan memiliki ahklak yang baik dengan sesama manusia (hablum minannas). Untuk mesukseskan ini telah dirancang berbagai metode penilaian, seperti adanya penilaian teman, rubrik, pembiasaan dan lain sebagainya.

Salah satu aspek dalam pendidikan yang sangat menentukan dalam menanamkam karakter adalah keteladanan. Kalaupun kurikulum masih belum sempurna, namun jika keteladan ada, maka karakter manusia akan bisa dibentuk. Lihatlah Rasulullah SAW, tidak memiliki kurikulum seperti yang kita miliki. Namun beliau sukses membentuk karakter sahabat, kuncinya adalah rasul menjadi teladan, tidak hanya menyampaikan, namun lebih banyak melaksanakan.
Hal tersebut beliau lakukan, bukan pada saat mengemban tugas sebagai Rasul saja, tetapi sebelum menjadi Rasul tetap sudah memiliki kepribadian yang baiknya luar bisa dan layak menjadi teladan.

Jika keteladanan tidak dimiliki, ataupun ada keteladanan tapi hanya karena adanya tuntutan tugas, bukan karena sebuah kepribadian, maka sehebat apapun kurikulum, niscaya pembentukan karakter akan sulit diwujudkan. Inilah yang dikhawatirkan. Inilah makna kata bijak yang sering kita dengar, bahwa seribu perkataan belum tentu akan melahirkan satu perubahan, namun satu perbuatan bisa melahirkan seribu perubahan.

Menarik dibaca