Teladan “Ruhnya” Pendidikan Karakter

oleh

Kenapa muncul pertanyaan, apakah penerapan kurikulum sebelum 2013 tidak memuat upaya untuk menanamkan karakter. Kurikulum sebelumnya hanya mengutamakan aspek kognitif, berupaya untuk memberikan ilmu sebanyak-banyaknya kepada peserta didik dan memberikan porsi yang sangat kecil terhadap penanam karakter anak.

Akibanya adalah, bangsa ini sekarang banyak dihuni oleh orang-orang cerdas berilmu tinggi, namun memiliki karakter yang kurang baik, buktinya korupsi meraja lela disana-sini, seks bebas dimana-mana, narkoba, minuman keras, tawuran dan terjadinya berbagai bentuk tindak kejahatan.

Apakah kurikulum 2013 akan berhasil menanamkan karakter? Jawabannya tentu bisa ya atau tidak, karena kurikulum ini baru dan sedang berjalan. Bahkan bagi sebahagian guru, masih ada yang belum paham secara keseluruhan terhadap kurikulum 2013, meskipun telah beberapa kali mengikuti pelatihan.

Kita harus optimis memang, karena kurikulum 2013 telah dirancang untuk bisa menanamkan karakter kepada peserta didik, tidak lagi hanya mengutamakan kecerdasan saja. Salah satu bentuk upaya penanaman karakter dalam kurikulum 2013 adalah adanya penilaian pada Kompetensi Inti (KI) yang dibagi atas 2 yakni KI.1 (Sikap Spritual) dan KI.2 (Sikap Sosial).

Menarik dibaca