Tidak itu saja, lanjutnya, Agam juga punya potensi wisata sejarah, mengingat di Agam ini terdapat beberapa tempat pusat perjuangan, dimana pernah terjadi Perang Paderi, Perang Manggopoh dan Perang Kamang, yang melawan penjajahan.
Tidak ketinggalan nama-nama besar pelaku sejarah Republik Indonesia berasal dari Agam. Sebutlah, kata alumni Kimia Unand ini, Buya Hamka, H. Agus Salim, Roehana Kudus, dan banyak lainnya. “Untuk itu nilai-nilai sejarah yang dimiliki Kabupaten Agam ini tidak boleh hilang, dan perlu dihidupkan kembali sehingga Agam itu tetap menjadi tempat pejuang, dan hal ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda Agam nantinya yang bisa menjadi tokoh-tokoh nasional dan mendunia,” terang Taslim.
Lebih jauh lagi Taslim menyampaikan dari berbagai tempat-tempat wisata seperti itu, bisa memunculkan industri kecil (UMKM). Dimana hal ini akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM dan masyarakat. “Coba bayangkan, jika tempat-tempat wisata yang saya sebutkan tadi dibenahi dan ditata secara baik, bukan tidak mungkin hal ini bisa meningkatan pendapat masyarakat sehingga sasaran akhirnya bisa meningkatkan PAD bagi Agam,” urai mantan anggota Badan Anggaran DPR RI itu.
Tidak itu saja, dalam konsep yang dibuat Taslim untuk Agam ke depan yakni bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bila masyarakat telah sejahtera baru kita bisa meningkatkan PAD. “Bagaimana bisa mendapatkan PAD tinggi apabila masyarakatnya belum sejahtera. Makanya bila saya jadi bupati nanti, saya juga akan fokus bekerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukas Taslim.